translate

Jumat, 13 Desember 2013

Gobal warming

GLOBAL WARMING
Di zaman modern sekarang ini, kita dituntut untuk selalu mengakses informasi secara update. Semua fasilitas yang serba instan sekarang ini, segala sesuatunya harus dipertimbangkan secara matang dan benar-benar berada dalam konteks yang benar. Jika salah sedikit saja bisa jadi akan merugikan banyak pihak, tidak hanya kita sendiri melainkan banyak orang yang tidak tahu-menahu tentang masalah yang sedang terjadi ikut merasakannya.
Faktanya, banyak diantara program-program pemerintah yang tidak berhasil dalam menanggulangi masalah yang terjadi sekarang ini tentang globalisasi. Tak kalah penting tentang pihak dalam maupun luar negeri yang menginvestasikan sahamnya untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat, perusahaan-perusahaan yang berdiri di atas tanah yang seharusnya sebagai tempat terbuka hijau, sehingga semakin hari bertambah menyempitlah lahan hijau didaerah tersebut.
Satu sisi dimana banyak terjadi kejadian-kejadian yang tidak di inginkan yang di akibatkan oleh pembangunan gedung-gedung bertingkat dan juga industri rumah kaca. Banyak pihak yang dirugikan dengan efek rumah kaca tersebut, contohnya saja menipisnya lapisan ozon di atmosfer bumi yang mengakibatkan semakin memanasnya bumi ketika siang hari, hal tersebut juga akan berdampak pada melelehnya gletser dikutub utara dan kutub bagian selatan sehingga pemukaan air laut yang semakin naik. Hal ini ditambah juga dengan polusi udara yang semakin hari semakin kotor, tidak sehat dan juga bisa menyebabkan penyakit yang sulit untuk di hindari dan di obati.
Demikian halnya juga dengan pabrik industri yang tumbuh dan berkembang seperti jamur di musim hujan. Limbah dari pabrik industri tersebut banyak yang di buang begitu saja dengan cara yang tidak semestinya  dengan mengalirkannya kesungai-sungai yang kemudian mengalir kepemukiman penduduk pinggiran kota yang padat berjejer di pinggir sungai tersebut. Belum lagi masalah sampah yang kian hari semakin rumit seperti benang kusut dan sangat sulit mencari solusi yang terbaik untuk di tanggulangi. Juga dengan kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya juga mengolah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat. Misalnya sampah organik dan anorganik itu dipisah. Sampah organik bisa langsung terurai dengan sendirinya tanpa melalui proses pembakaran dan bisa juga diolah sedemikian rupa untuk kompos yang berguna untuk petani juga sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi bahkan sampai berhenti memakai pestisida yang terbuat dari zat atau bahan kimia. Sedangkan menguraikan sampah anorganik harus melalui proses pembakaran, atau bisa juga didaur ulang menjadi barang pakai yang bermanfaat bagi rumah tangga juga bisa sebagai usaha yang bisa merekrut tenaga kerja guna mengurangi pengangguran yang sangat marak di masyarakat.
Banyak sekali pemicu pemanasan global dan kerusakan lingkungan saat ini, seperti polusi udara yang berakibat fatal bagi lingkungan sekitar. Disamping udara yang sudah tidak sehat lagi, juga bisa mengakibatkan penyakit. Contohnya saja ketika kita menghirup udara yang tidak sehat seperti asap kendaraan, mobil, asap rokok dan sebagainya. Apa yang dapat kita lakukan melihat fakta lingkungan sekitar kita tersebut kian hari semakin buruk..?
            Banyak solusi yang ditawarkan oleh pemerintah atau masyarakat sendiri pada umumnya. Namun demikian, memang pada kenyataannya sangatlah sulit mengatasi masalah yang telah berkembang serumit mencari jarum ditumpukan jerami. Hal yang mungkin bisa kita lakukan adalah mulai menginstropeksi diri kita sendiri bagaimana kita bersikap terhadap lingkungan tempat kita tinggal, apa yang telah kita lakukan untuk mencari solusi masalah global ini. Mulai dari diri kita sendiri untuk mencoba mengubah kebiasaan buruk kita menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat baik untuk diri sendiri ataupun orang lain juga terhadap lingkungan tempat kita tinggal. Kemudian mulai mencoba sesuatu yang baru yang lebih ramah lingkungan. Contohnya saja membuang sampah pada tempatnya, memisahkan yang organik dan anorganik, bagi yang terbiasa merokok mulai mengurangi sampai bisa berhenti merokok. Karena selain merugikan diri sendiri yang dilihat dari segi ekonomi dan kesehatan juga merugikan banyak pihak yang berada disekitar anda yang merokok.  Kemudian masalah industri mulailah menggunakan teknologi tepat guna dan pastinya ramah lingkungan, dan itu semua tergantung pada diri individu masing-masing apakah ingin dan mau melaksanakannya.
            Memang hal yang diungkapkan di atas tidak semudah membalik telapak tangan, akan tetapi mulai dari niat kemudian kita laksanakan berusaha mencapai hasil semaksimal mungkin. Pada intinya, semua tidak akan terlaksana apabila setiap orang tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Mulai dari diri kita sendiri belajar hidup lebih sehat, menggunakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dan juga lebih bersikap memuliakan lingkungan jangan sampai apa yang kita buat sekarang berakibat buruk bagi kelangsungan hidup semua pihak. Kita yang berbuat, kita juga yang akan merasakan.

Rabu, 09 Oktober 2013

Tanggung jawab

benar-benar tidak siap
kenapa yang dipilih itu harus aku?
aku masih harus lebih memperbaiki diri
sebelum berucap itu a dan yang ku lakukan itu juga a
kalau aku berkata a masa aku tidak melakukan??
bicara itu harus ada konsikuensinya dan ku merasa masih belum pantas
tapi ada pernyataan kalau ku belum  siap terus kapan mau siapnya..??
yaahhh.. ituu memang benar .. tapi.... ku masih haruss banyak belajar lagi sebelum memegang amanah ini
terima saja yasudah.. itu "TANGGUNG JAWABKU"
tak mungkin ku lari begitu saja tanpa mempertimbangkan kepentingan banyak orang
hayooolaah kamu sudah dewasa berfikir jangan seperti anak kecil lagi udah 19 tahun
terima saja toohh.. inilah jalan yang diberikanNya padaku..
semoga bisa menjadi orang yang lebih baik yaaah..
AAAMMIIINN....!!!

Selasa, 08 Oktober 2013

Manusia

Bagai debu yang bertebaran
Bagai jarum ditengah tumpukan jerami
Itulah kita
Makhluk hidup di muka bumi
                Mencari makan mencari rejeki
                Mencari ilmu mencari materi
                Itukah yang dicari selama ini?
Manusia....yaa.. Semua manusia pasti mencari
Tak dapat dipungkiri semua pasti mengalami
Tapi akankah bisa mengendalikan diri?

                

Jumat, 04 Oktober 2013

AKHIR YANG PASTI



Kegalauan itu trus menghantui ku
Terasa mengintai terus mengikuti dan mengejar
Tetap tak pernah mau pergi
Sunyi... senyap... gelap...
Tak ada sedikitpun cahaya yang ku lihat
Semuanya terasa hilang
       Ku terus berjalan tanpa tahu arah dan tujuan
       Yang ku yakini semua pasti takkan sia
       Sang Empunya Semesta pasti punya rencana
Dan saat aku menemukan titik cahaya yang begitu indah di pandang mata
Itu terasa menenengkan jiwa, menyejukkan hati  dan pikiran
Yang dapat menuntunku sampai ke tujuan akhir yang abadi


Rabu, 02 Oktober 2013

hanya iseng


Indahnya mentari pagi
Lembutnya hembusan angin yang membelai diri
Bertabur bunga harum mewangi
saat indah itu tlah merasuk ke hati
memori yang takkan pernah bisa terganti
Yang akan terjaga sampai kapanpun nanti
Bukanlah mimpi yang semu
Bukan pula fatamorgana yang sekejap berlalu
                Semua yang kita lalui slama ini
Akan membekas dalam hati
                Takkan pernah hilang
                Takkan pernah lenyap
                Ku pastikan itu...!

                

TAK ADA YANG ABADI

TAK ADA YANG ABADI

TIADA DUKA YANG  ABADI
TAKDIR HIDUP KAN DI JALANI
HARI KAN BERGANTI HARI
                BIARLAH....!
                SEMUA YANG TLAH TERJADI
                TERJADILAH....!
                TAK PERLULAH TUK DISESALI
                TAKKAN ADA YANG BISA MEMUTAR WAKTU KEMBALI
KEHIDUPAN YANG SEMENTARA INI
AKANKAH DI JALANI DENGAN SEPENUH HATI....?
KETIKA SAATN TIBA  NANTI
SEMUA KAN KEMBALI
TANPA KECUALI....!
                KARENA MEMANG TAK ADA YANG ABADI

                DAN KESEMPURNAAN HANYALAH MILIK ILAHI RABBI

Ruang Lingkup Ekologi

Sebagai makhluk hidup di muka bumi ini, kita tidak dapat terlepas dari yang namanya lingkungan.  Jadi ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya, mempelajari kelimpahannya, kompetisi atau persaingan  yang berkaitan dengan alam disebut ekologi. Dengan sifatnya, tidak  hanya tertarik pada komponen alam secara individual tetapi terutama dalam bagaimana bagian-bagian tersebut berinteraksi. Dalam lingkungan tersebut tentu saja ada komponen-komponen penyusun yang harus atau wajib ada sebagai syarat terpenuhinya suatu habitat ekologi tersebut.
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup untuk tinggal dan berkembang biak di alam sekitar. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan, paling tidak lingkungan fisiknya. Habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, populasi, kelompok, atau komunitas. Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop. Dalam habitat tersebut, terdapat berbagai macam kelompok spesies yang mempunyai tingkah laku atau karakter yang berbeda-beda menurut kebiasaannya masing-masing. Tingkah laku atau karakter tersebut sangat mempengaruhi individunya disebut dengan niche. Niche ekologi menjelaskan bagaimana organisme atau populasi menanggapi masalah sumber daya dan persaingan dan bagaimana mengubah faktor-faktor yang sama (misalnya, bertindak sebagai sumber makanan bagi predator). Ruang lingkup (niche) dalam ekologi merujuk kepada posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya. Konsep ini menjelaskan suatu cara yang tepat dari suatu organisme untuk menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Dalam permasalahan terdapatnya berbagai organisme-organisme yang mempunyai sifat, karakter, kemampuan dan kemauan yang berbeda, maka dalam hal ini terjadilah kompetisi antara makhluk hidup yang saling mencari keuntungan dalam hal makan, tempat tinggal dan keberlangsungan kelompoknya. Dengan keadaan seperti ini, makhluk hidup di tuntut untuk tetap bertahan demi kelangsungan hidup individu dan kelompoknya. Berbicara tentang kelompok, pada tiap-tiap makhluk hidup pasti mempunyai komunitasnya masing-masing. Sebuah komunitas ekologi adalah sekelompok makhluk hidup yang berinteraksi dengan spesies hidup di lokasi yang sama. Makhluk hidup terikat bersama dalam lingkungan yang sama.
Komponen penyusun suatu ekologi lingkungan terdiri dari berbagai macam organisme, individu, poulasi dan lain-lain. Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas. Bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan dan lainnya. Kemudian individu-individu tersebut akan membentuk yang namanya populasi. Populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Pengertian populasi yang lain menyebutkan bahwa Populasi merupakan suatu keseluruhan objek penelitian yang terdiri-dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan , gejala-gejala yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Misalnya populasi manusia di Banjarbaru, populasi komodo di Pulau Komodo atau populasi badak di Ujung Kulon. Seluruh individu yang membentuk populasi tersebut disebut komponen dan akan membentuk ekosistem.
Pola hubungan ini menciptakan keterikatan antara komponen yang satu dan lainnya. Hal ini merujuk pada apa yang disebut dengan ekosistem. Apa itu ekosistem? Secara sederhana ekosistem adalah suatu tatanan dan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh di antara segenap komponen lingkungan hidup. Komponen ini saling berinteraksi dan pada akhirnya membentuk kesatuan yang teratur dan dinamis. Dengan demikian, dalam ekosistem bisa saja terjadi suatu perubahan, suatu ketidakseimbangan baik itu besar maupun kecil yang faktor pemicunya bisa saja oleh manusia atau alam.  Di dalam ekosistem tersebut, terdapat yang namanya Bioma.
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal dan berdiam diri di suatu wilayah geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya. Ciri khas dari suatu bioma sendiri adalah adanya suatu vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim regionalnya, dan oleh karena itu, perbedaan antar bioma tampak jelas dari jenis-jenis vegetasi yang terdapat didalamnnya. Bioma sendiri merupakan ekosistem terbesar yang dimiliki oleh flora dan fauna yang khas, yang pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer), yang didalamnya terjadi aliran energi yang selalu dimulai dari tumbuhan. Produsen adalah objek yang menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lainnya. Konsumen adalah objek yang menjadi pemburu atau pemakan apa yang menjadi kebutuhannya. Keanekaragaman tersebut akan menyebabkan interaksi. Interaksi adalah suatu tindakan atau perilaku yang terjadi dalam waktu yang sama antara dua atau lebih makhluk hidup yang mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Mereka juga mempelajari bagaimana organisme berinteraksi dengan organisme lain dan bagaimana mereka berinteraksi dengan bagian tak hidup dari lingkungan mereka, seperti bahan kimia, nutrisi, habitat, dan sebagainya.
Disebutkan di atas aliran energi itu selalu berasal dari tumbuhan. Pengertian aliran energi itu sendiri adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan piramida biomasa. Pada tingkat trofik pertama, produsen primer (tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi matahari untuk menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis. Hewan Herbivora yang makan hanya pada tanaman membuat tingkat trofik kedua. Predator yang memakan herbivora terdiri dari tingkat trofik ketiga, jika predator yang lebih besar hadir, mereka mewakili tingkat trofik lebih tinggi lagi. Organisme yang makanan pada beberapa tingkat trofik diklasifikasikan pada tertinggi tingkat trofik di mana mereka makan. Dekomposer, yang menjadi perombak hasil sisa prose aliran energi tersebut, yang meliputi bakteri, jamur, jamur, cacing, dan serangga, memecah limbah dan organisme mati dan kembali nutrisi ke dalam tanah.
Dari semua unsur ekologi yang telah ada, kita bisa mengetahui jenis tanaman atau hewan di habitat tertentu, berapa banyak spesies, tidak mungkin kita pergi dan menghitung setiap yang hadir. Untuk itu perlu diselesaikan dengan mengambil sampel dari seluruh habitat dengan sedekat mungkin dan tentu semua itu dengan perencanaan yang matang. Sampling adalah proses dan cara mengambil sampel/ contoh untuk menduga keadaan suatu populasi. Contoh serangga diambil dari suatu area untuk diduga berbagai karakteristik populasinya seperti kepadatan populasi, sebarannya dalam habitat, jumlah relatif masing-masing stadia, dan fluktuasi jumlah serangga menurut waktu.Sampel biasanya diambil menggunakan unit sampling standar dari beberapa jenis. Hal ini memastikan bahwa semua sampel mewakili daerah atau volume (air) dari habitat setiap waktu yang sama. Perbedaan bentuk dari unit sampling yang akan memperkenalkan variasi dalam hasil yang diperoleh.