translate

Rabu, 13 Agustus 2014

HATI-HATI...!!!

bismillahirrahmanirrahim..
memikirkan bagaimana jaman sekarang media mempengaruhi pola pikir manusia.. yang jelas banyak sekali hal-hal yang bisa menjadi dokma bagi manusia, mengubah paradikma ditengah masyarakat dan menjadi kebiasaan yang mungkin sangat sulit untuk menghilangkannya. apa yang kita dengar, apa yang kita lihat dan apapun yang menurut kita itu menyenangkan menjadi suatu daya tarik tersendiri agar kita dapat merasakan hal tersebut. tidak menyalahkan siapapun karena sayapun termasuk orang yang terpengaruh akan hal itu. tidak dapat dihindari dan dihilangkan, bahkan menjadi sebuah kebutuhan di masa sekarang ini.
bercermin dari pengalaman pribadi saya, hal yang menurut saya yaah mempengaruhi lah kedalam diri kita yaitu lagu. saya suka mendengarkan musik apapun itu yang penting merasa cocok dengan selera dan gampang dipahami liriknya, entah itu lagu indonesia, lagu barat dan lainnya. namun akhir-akhir ini sering terpikir ketika saya mendengar lagu bernuansa anak muda, aahhh rasanya sangat mempengaruhi emosi dan kejiwaan, apalagi usia muda ini kan lagi labil-labilnya, salah-salah bisa terus memikirkan maksud lagu tersebut, kalo lagi galau mendengar lagu melow ga dapat titik terang dah tuh.. yang ditakutkan sih kalo itu akan membuat kepribadian menjadi berubah. dengar lagu rock ya mungkin jadi pribadi yang keras, dengar lagu melow bisa jadi orang yang melow juga.. jadi akan lebih baiknya dengar lagu islami aja deh.. waaah pastinya bisa jadi lebih menjaga sikap dan lebih mengingat Allah tentunya.
lebih baik apa yang kita liat itu ya perlu diperhitungkan jugalah, jangan hanya liat dari covernya aja. jadi ingat kata-kata salah satu teman yang bilang gini tentang lagu yang liriknya disensor " Hati-hati kalo dengar dan menyukai suatu lagu, liat liriknya dulu, karena itu bisa jadi Do'a loh. kalo liriknya yang tidak baik, kan bisa pengaruh juga gitu"

Ibu.. ibu.. ibu

Membayangkan kata melahirkan itu rasanya tidak bisa terbayangkan perjuangannya..
momen yang untuk pertama kalinya ku dengar secara langsung dengan telinga sendiri suara seorang bayi yang baru lahir kedunia ini dari rahim kakak kandungku. kakakku melahirkan dibulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan 1435 H. syukur Alhamdulillah selalu tercurah karena atas izin Allah akhirnya keponakan baruku dilahirkan tanpa kurang suatu apapun jua. bayi ini berjenis kelamin laki-laki. sangat membahagiakan bagi semua keluarga, apalagi bayi ini laki-laki, dimana dalam keluarga kami jarang sekali mempunyai anak laki-laki, aku saja punya saudara semuanya berjenis kelamin perempuan. perjuangan hidup dan mati memang ketika melahirkan itu. jadi terbayang bagaimana ketika ibuku  melahirkanku dulu, pasti sangat sakit dan menyusahkan, tapi ketika bayi itu lahir dengan selamat dan sehat, maka terbayarlah semua perjuangan yang selama ini dilakukan. semua berganti dengan senyuman yang membahagiakan disertai rasa suka cita yang mendalam. oleh karena itu tak patut kiranya kita menjadi anak yang tidak menghormati orang tuanya, bahkan menyakiti mereka utamanya seorang ibu.. dalam Hadits pun disebutkan :

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).

Ibuku telah mengandungku di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanku yang hampir saja menghilangkan nyawanya.
Dia cuci kotoranku dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan diriku dari pada dirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagiku. oleh karena itu buatlah ibumu tertawa, jangan membuat ibumu marah. Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap langkah anaknya, insyaAllah rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena do’a ibunya. Astagfirullah...